"Ascaris lumbricoides" adalah salah satu spesies cacing yang tergolong kedalam nematoda usus.
hidupnya di usus manusia. jika jumlah koloninya terlalu banyak, orang yg bersangkutan akan mengalami Anemia (kekurangan sel darah merah) dan infeksi kecacingan.
Karis resah ia terusir dari kampung halamannya. sebuah obat yg di beri nama "kombantrin" telah menggusurnya dari lembah usus yg selama ini ditinggalinya.
Ya, Karis adalah seekor cacing perut manusia. kini, ia terlunt-lunta dan sebentar lagi kematian hampir pasti akan segera menjemputnya.
Nasib Karis tragis berakhir di sebuah septic-tank, sungguh miris.
padahal Karis telah berusaha semampunya agar keberadaannya didalam usus manusia itu memberikan manfaat sebesar-besarnya.
Karis menyadari sepenuhnya bahwa kehadirannya dironnga usus akan menarik perhatian "para penjaga" yang tergabung dalam sistem pertahanan tubuh.
Dengan adanya pendistribusian (pemecah perhatian) dan pengawasan tersebut, jalur masuk sistem reproduksi wanita menjadi lebih longgar pengawasannya.
Fenomena ini akan memudahkan terjadinya proses pembuahan dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Jadi, sebenarnya kehadiran ''karis'' disaluran usus seorang wanita tidaklah sia-sia. Tanpa Karis dan keluarganya umat manusia dapat mengalami kemusnahan karena setiap proses pembuahan akan ditolak dan setiap proses pelekatan "mudghah" atau zigot di dinding rahim akan dihambat sebagai benda asing.
Karis dan keluarga parasit lain berperan sebagai mediator yang menghubungkan tali silaturrahmi yang selama ini terkendala karena adanya perbedaan budaya komunikasi.
Sungguh malang nasip Karis, tanpa dikenal dan diketahui kontribusinya, ia telah di dzalimi secara semena-mena.
Sudahkah kita terbebas dari sikap zhalim semacam ini?
Hikmah:
Tingkat pengetahuan & derajat kemudharatan adalah sebuah persamaan berbanding terbalik dan di kuadratkan.
Dikutip dari Buku
CLINK your LIFE by Tauhid Nur Azhar
Kata siapa kita tak bisa belajar dari Binatang.
hidupnya di usus manusia. jika jumlah koloninya terlalu banyak, orang yg bersangkutan akan mengalami Anemia (kekurangan sel darah merah) dan infeksi kecacingan.
Karis resah ia terusir dari kampung halamannya. sebuah obat yg di beri nama "kombantrin" telah menggusurnya dari lembah usus yg selama ini ditinggalinya.
Ya, Karis adalah seekor cacing perut manusia. kini, ia terlunt-lunta dan sebentar lagi kematian hampir pasti akan segera menjemputnya.
Nasib Karis tragis berakhir di sebuah septic-tank, sungguh miris.
padahal Karis telah berusaha semampunya agar keberadaannya didalam usus manusia itu memberikan manfaat sebesar-besarnya.
Karis menyadari sepenuhnya bahwa kehadirannya dironnga usus akan menarik perhatian "para penjaga" yang tergabung dalam sistem pertahanan tubuh.
Dengan adanya pendistribusian (pemecah perhatian) dan pengawasan tersebut, jalur masuk sistem reproduksi wanita menjadi lebih longgar pengawasannya.
Fenomena ini akan memudahkan terjadinya proses pembuahan dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Jadi, sebenarnya kehadiran ''karis'' disaluran usus seorang wanita tidaklah sia-sia. Tanpa Karis dan keluarganya umat manusia dapat mengalami kemusnahan karena setiap proses pembuahan akan ditolak dan setiap proses pelekatan "mudghah" atau zigot di dinding rahim akan dihambat sebagai benda asing.
Karis dan keluarga parasit lain berperan sebagai mediator yang menghubungkan tali silaturrahmi yang selama ini terkendala karena adanya perbedaan budaya komunikasi.
Sungguh malang nasip Karis, tanpa dikenal dan diketahui kontribusinya, ia telah di dzalimi secara semena-mena.
Sudahkah kita terbebas dari sikap zhalim semacam ini?
Hikmah:
Tingkat pengetahuan & derajat kemudharatan adalah sebuah persamaan berbanding terbalik dan di kuadratkan.
Dikutip dari Buku
CLINK your LIFE by Tauhid Nur Azhar
Kata siapa kita tak bisa belajar dari Binatang.
No comments:
Post a Comment