Kalau begitu cobalah Anda menengok sampo Lifebuoy, atau yang paling mudah, merek Sunsilk. Jika kebetulan Anda tidak memakai sampo tersebut, lihatlah kemasan sabun Lux. Anda akan menemukan logo tersebut terhampar di satu sisi bungkusnya.
Arti Huruf U
Penasaran apa sih Arti lambang tersebut? Mudah saja, itu adalah logo sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang kosmetik terbesar di Indonesia, bahkan di penjuru dunia. Nama perusahaan tersebut adalah Unilever.
Huruf U mewakili huruf awal Unilever. Orang yang melihat pun akan segera memahaminya, termasuk Anda pastinya. Namun, tahukah Anda bahwa perusahaan dengan simbol huruf U itu awalnya bukan bernama Unilever. Nah, untuk tahu jelasnya, kita intip kilasan awal mula terbentuknya Unilever.
Awal Mula Unilever
Kakak beradik William Herkets dan James Lever adalah dua bersaudara yang mula-mula terinspirasi untuk membuat sabun bagi kebersihan. Awalnya, kakak beradik yang berasal dari keluarga pedagang ini kemudian membeli sebuah pabrik sabun yang berukuran kecil pada 1885 di Warington Inggris.
Mereka berdua lalu menambahkan Gliserin dan minyak tanaman untuk menciptakan produk baru yang kiranya bisa memikat para konsumen dan juga mengajarkan konsumen untuk hidup bersih. Mereka juga berharap produknya dapat membantu kaum wanita dan berkonstribusi terhadap penampilan diri.
Usaha mereka ternyata berkembang dimulai dari penciptaan sabun Sunlight, lalu mereka membangun pabrik besar di Bromborough Pool, Semenanjung Wirall. Pabrik itu diberi nama Port Sunlight. Dari sini lahirlah produk yang kemudian mendunia macam Lifebuoy, Lux, Vim.
Ketika terjadi perang dunia pertama, Lever bersaudara mengembangkan usaha pada produksi mentega. Hal tersebut mereka lakukan karena melimpahnya pasokan kelapa sawit dari Kongo dan Kepulauan Salomon.
Pada 1922 perusahaan yang sudah go public tersebut mengakuisisi Walls, sebuah perusahan es krim terbesar di Inggris, sehingga Walls pun masuk dalam jajaran produk perusahaan tersebut.
Unilever Itu Ternyata...
Tahun 1925 terjadi duka besar di tubuh perusahaan Port Sunlight. William Hesketh Lever tutup usia, tapi perusahan miliknya tetap berjalan. Persaingan dengan perusahaan mentega Belanda, Margarine Unie malah berakhir dengan kerjasama. Akhirnya, Port Sunlight mendapatkan nama baru, Unilever, itu terjadi pada 1930.
Kini, perusahaan Unilever menjadi perusahaan konglomerat dengan nilai pendapatan 50 Miliar, bukan dalam rupiah tentunya, namun dalam dollar. Produk Unilever pun semakin berkembang, tidak hanya bergerak pada bidang kebersihan, namun juga kecantikan dan makanan.
Jadi, jangan heran kalau produk Unilever sudah mendunia dan ada di setiap rumah-rumah hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mungkin juga termasuk rumah Anda.
Unilever memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:
- PT Anugrah Lever - didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain
- PT Technopia Lever - didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos
- PT Knorr Indonesia - diakuisisi pada 21 Januari 2004
PRODUK :
- Surf
- Rinso
- Buavita
- Sunsilk
- Taro
- Pepsodent
- Molto
- Lifebuoy
- Clear
- Close Up
- Citra
- Axe
- Royco
- Kecap Bango
- SariWangi
- Blue Band
- Wall's
- Sunlight
- Pond's
- Lux
- Rexona
- Pure It
- CIF
- Vaseline
- Dove
- Domestos Nomos
- Viso
- Wipol
- Vixal
- Lipton
- She
- Molto
- SASEBU™
Sumber: http://www.anneahira.com/mengenal-unilever.htm
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Unilever
No comments:
Post a Comment