: Bait Bait Jiwa: December 2014

Tuesday, December 30, 2014

Suluk Bunga Zaman

Peringaimu bermuka dua
Sebelah bunga sebelah singa
Menghancurkan isi hati dan kepercayaan

Kehendakmu seakan tak tersamarkan
Tapi terasa di naluriku dan logika
Kau bersembunyi pada indahnya kelopak bunga,
Tetapi berduri batang tangkaimu
Aku tahu indahnya hidup yang kau cari
Tapi ikhwal yang tak pernah kau raih

Buta, mata mu tersamarkan.. Kau lupa akan kuasa tuhan.. Karna hidup mempunyai tujuan..

Pada akhirnya diri sendirilah yang menentukan, melangkah kekiri atau kekanan.. Hingga akhir tujuan..
Pada sang ilahi lah kita akan dipersaksikan..

Handil, 30 desember 2014

Monday, December 29, 2014

Berat Kawan

Berat hidup ini kawan..
Terkadang ada hal2 yg ingin kita selesaikan tiba2 itu hanya terlewatkan
Kadang ada hal yg ingin kita kerjakan tapi terikat hal lain hingga terabaikan
Kadang ada peluang tapi rasa malas terlalu membeban.. Hingga penyesalan.
Kadang tak puas dengan apa yg telah tercapai seolah salah arah dan tujuan
Kadang teringat hal-hal silam, tersenyum lalu berbisik pada pikiran mengapa waktu sungguh cepat tergantikan...
Kadang kejadian telah terjadi oleh tindakan kemudian muncul rasa penyesalan
Kadang kenyataan tlah dihadapi tak dapat kembali, sadar tak dapat membalik keadaan..
Kadang berada di keramaian tetapi ingin merasa sendirian
Kadang terdiam seolah terbenam sebenarnya ingin diperhatikan..
Kadang tersenyum dengan cengkrama
Seorang teman tetapi benak terbang melintang tak mendengarkan
Kadang merasa tinggi kemudian menukik rendah melihat keberhasilan seseorang..
Kemudian berpikir kembalii, belum semua impian hidup ku selesaikan..

Sembari melihat pada tempat berpijak untuk apa aku berada disni tolong jawabkan...
Hingga ku lihat matahari terbenam di ujung senja jingga kemerahan,
Itu sungguh memilukan..

Muara jawa 29 desember 2014

Monday, December 22, 2014

Deru Jelantah Bumi

Malam selalu berbisik
Menarik meliuk ke imajii bersenyap
Pikiranku tersabit oleh deru jelantah bumi
Seperti aku pernah disana
Bermain rangka besi yang tertaut
Beralas logam yang terpijak
Berbunga api yg memekar
Tapi masih kujunjung langit
Terjaga saat gulita meyapa laut
Berjaga bersama riuh mesin menyiul
Iya kudapat sejenak keheningan disana, sesaat terdengar riuh jelantah bumi menderu dari kejauhan
Rasanya ingin menuangkan kembali sekilap mlam itu.
Hanya waktu menyaksi,
Bintang terkelip dirasi
Langit ini sungguh sangat luas...
Tak sadar nilon tertarik
Menggerakkan dua jemari
Makhluk kecil penopang kehidupan
sedikit hiburan di malam yg tenang ini
Di tambah Seruput hitam kopi
Menunggu hingga sudut langit terganti

22 desember 2014, handil
: