: Bait Bait Jiwa: TAUFIQ ISMAIL - PRESIDEN BOLEH PERGI PRESIDEN BOLEH DATANG 

Monday, July 4, 2016

TAUFIQ ISMAIL - PRESIDEN BOLEH PERGI PRESIDEN BOLEH DATANG 

PRESIDEN BOLEH PERGI 
PRESIDEN BOLEH DATANG 

Oleh : Taufiq Ismail

Sebuah orde tenggelam 
sebuah orde timbul 
tapi selalu saja ada suatu lapisan masyarakat di atas gelombang itu 
selamat 
Mereka tidak mengalami guncangan yang berat 
Yang selalu terapung di atas gelombang 
Seseorang dianggap tak bersalah sampai dia dibuktikan hukum bersalah 
Di negeri kami ungkapan ini begitu indah 
Kini simaklah sebuah kisah 
Seorang pegawai tinggi gajinya satu setengah juta rupiah 
Di garasinya ada Volvo hitam, BMW abu-abu, 
Honda metalik, dan Mercedes merah 
Anaknya sekolah di Leiden, Montpellier dan Savana 
Rumahnya bertebaran di Menteng, Kebayoran dan macam-macam indah 
Setiap semester ganjil istri terangnya belanja di Hongkong dan Singapura 

Setiap semester genap istri gelapnya liburan di Eropa dan Afrika 
Anak-anaknya .... 
Anak-anaknya pegang dua pabrik, tiga apotik dan empat biro jasa 
Selain sepupu dan kemenakannya buka lima toko onderdil, 
lima biro iklan, dan empat pusat belanja. 
Ketika rupiah anjlok terperosok, kepeleset macet dan hancur jadi bubur, 
dia, hah! 
dia ketawa terbahak-bahak karena depositonya dolar Amerika semua 
Sesudah matahari dua kali tenggelam di langit Barat, 
jumlah rupiahnya melesat sepuluh kali lipat 
Krisis makin menjadi-jadi 
Di mana-mana orang antri 
Maka 100 kotak kantong plastik hitam dia bagi-bagi 
Isinya masing-masing: 
Lima genggam beras, empat cangkir minyak goreng, 
dan tiga bungkus mie cepat jadi. 
Peristiwa murah hati ini diliput dua menit di kotak televisi 
dan masuk koran halaman lima pagi sekali 
Gelombang mau datang, 
Datang lagi gelombang setiap bah air pasang 
Dia senantiasa terapung di atas banjir bandang 
Banyak orang tenggelam toh mampu timbul lagi 
lalu ia berkata sambil berdiri: 
Yaaa... masing-masing kita kan punya sejeki sendiri-sendiri 
Seperti bandul jam bergoyang-goyang kekayaan misterius mau diperiksa 
Kekayaan... tidak jadi diperiksa 
Kakayaan... mau diperiksa 
Kekayaan... tidak jadi diperiksa 
Kekayaan... mau diperiksa 
Kekayaan... tidak jadi diperiksa 
Kekayaan... harus diperiksa 
Kekayaan... tidak jadi diperiksa 

***
Taufiq Ismail

(Dibacakan di beberapa pentas baca puisi di Jakarta)

No comments:

Post a Comment

: